Topik Pilihan

Tuesday, March 15, 2011

Al-Idrisi, Penggambar Peta Dunia Pertama.

Abu Abdullah Muhammad al-Idrisi al-Qurtubi al-Hasani al-Sabti atau disingkat Al-Idrisi (bahasa Arab: أبو عبد الله محمد الإدريسي; bahasa Latin: Dreses) (1100 – 1165 atau 1166) adalah pakar geografi, kartografi, mesirologi, dan pengembara yang tinggal di Sisilia, tepatnya di istana Raja Roger II (Sultan Ar Rujari). Muhammad al-Idrisi lahir di kota Afrika Utara Ceuta (dulu dikenal dengan nama Sabtah - karena itu disebut dengan Al Sabti) yang termasuk bagian Kekaisaran Murabitun dan wafat di Sisilia. Al-Idrisi merupakan keturunan para penguasa Idrisiyyah (nama Al Idrisi merujuk pada kata ini) di Maroko, yang merupakan keturunan Hasan bin Ali, putra Ali dan cucu nabi Muhammad (nama Al Hasani menunjukan bahwa beliau keturunan Hasan bin Ali, yang di Indonesia dikenal pula sebagai golongan Habaib).



Tumbuh dan besar di Cetua, Al-Idrisi muda mengembara ke Spanyol Islam, Portugal, Perancis, dan Inggris dan Asia Kecil. Dia mengunjungi Anatolia saat ia baru berusia 16 tahun karena terjadinya konflik politik dan ketidakstabilan di Andalusia. Dia kemudian bersama orang-orang sezamannya menetap di Sisilia, yang kemudian dijajah oleh bangsa Normandia yang dulunya loyal kepada Kekhalifahan Fatimiyah. Menurut Ibnu Jubayr: "bangsa Normandia bertoleransi dan melindungi keluarga-keluarga Arab dalam pertukaran ilmu pengetahuan."

Al-Idrisi menggabungkan pengetahuan dari Afrika, Samudera Hindia, dan Timur Jauh yang dikumpulkan para penjelajah dan pedagang Islam dalam bentuk peta Islam, dan juga dari informasi yang dibawa oleh pelayar-pelayar Normandia untuk membuat peta paling akurat di dunia di masa pramodern, yang diletakkan sebagai ilustrasi Kitab Nuzhat al-Mushtaq miliknya, (Latin: Opus Geographicum) diterjemahkan Hiburan untuk Manusia yang Rindu Mengembara ke Tempat-Tempat Jauh

Pada tahun 1138 M, Al Idrisi diundang oleh Raja Roger II ke istananya di Palermo (dulu dikenal dengan nama Bal'harm) dan ada yang mengatakan bahwa beliau baru menetap disana pada 1145 M. Dan di istana inilah Al Idrisi menggambar Peta Tabula Rogeriana Peta tersebut, dengan legenda berbahasa Arab, menampilkan daratan Eurasia secara keseluruhan dan sebagian kecil bagian utara benua Afrika dengan sedikit detail pada Tanduk Afrika dan Asia Tenggara. Peta tersebut diselesaikan oleh Al Idrisi pada Januari 1154 M. Untuk Raja Roger, peta tersebut diukir dalam piringan besar dari perak padat yang berdiameter dua meter.

Sebagai tambahan, Al-Idrisi juga merupakan ahli farmakologi dan seorang dokter.

Mengenai karya geografi al-Idrisi, S. P. Scott menulis:

Kompilasi Al-Idrisi menandakan sebuah era dalam sejarah pengetahuan. Tidak hanya itu, informasi historis karya-karyanya sangat menarik dan berharga, namun dekripsi-deksripi karyanya terhadap banyak tempat di bumi masih otoritatif. Selama tiga abad para pakar geografi menyalin petanya tanpa perubahan. Posisi relatif danau yang membentuk sungai Nil, seperti yang digambarkan dalam karyanya, tidak banyak berbeda dari yang dibuat Baker dan Stanley lebih dari tujuh ratus tahun kemudian, begitu pula bilangannya sama. Kejeniusan mekanis penulis tidak lebih rendah dari pengetahuannya. Planisfer angkasa dan bumi dari perak yang dibuatnya untuk raja pelindungnya hampir enam kaki diameternya dan beratnya empat ratus lima puluh pon; di satu sisi dukir zodiak dan rasi bintang, sementera di sisi lain dibagi menjadi segmen-segmen daratan dan perairan, dengan situasi masing-masing dari berbagai negeri.

Al-Idrisi menginspirasi pakar geografi Islam lainnya seperti Ibnu Batutah, Ibnu Khaldun, Piri Reis dan Barbary Corsairs. Petanya juga menginspirasi Christopher Columbus dan Vasco Da Gama


Sumber : http://rumahislam.com/tokoh/3-ilmuwan-muslim/1326-al-idrisi-penggambar-peta-dunia-pertama.html

No comments: